Monday, April 14, 2014


I just won the Daily Grand Drawing!

Every day, SFI awards $1000 in free prizes to 100 of their affiliates.  I just won 50 MRP!  I invite you to join me in SFI (and come win some prizes too).


CHECK THIS OUT!


Thursday, March 20, 2014

FREE STUFF EVERY MONTH

FREE STUFF | EVERY MONTH





Help us spread the word about TripleClicks and receive:

* 5 FREE Monthly TCredits (a $59.40 annual value)!
TCredits can be used for member listings, for bidding on Pricebenders auctions, downloading TuneFlow™ music and more!

* 50 FREE Monthly Member Rewards Points (MRP)!
Redeem your points on any of the over 30,000 products at TripleClicks!

* Win $100's in our weekly W3 cash drawings!
Every week, we award $250 cash to a W3 member who has referred someone to W3. Each referral gets you another entry in the drawing!

* Earn unlimited additional TCredits and MRP!
For each W3 member you refer, you instantly receive 5 additional free TCredits and 50 additional free MRP! And there's no limit to how many you can earn! * Exclusive W3 member-only specials! Save money every month on select TripleClicks products we've made available at special prices exclusively for our W3 members!

Learn more at: http://www.tripleclicks.com/13708131/wave/

Monday, March 10, 2014

TODAY AUCTIONS!

WOW!
TODAY AUCTIONS!

Don't waste the time... Make a deal today!





Sunday, February 09, 2014

I won a prize from E365! (3rd prizes)

I just won 100 VP in SFI's Entrepreneur365 Contest! I invite you to join me in SFI and get in on the fun!  CLICK THE PICTURE



Friday, February 07, 2014

WOW!  SEE TODAY'S AUCTIONS



Pricebenders WOW: Pan American Silver--Two 1-oz bars (reg. $41.82) for $1.16!

(Could've been YOURS for $1.17!) www.tripleclicks.com


Tuesday, February 04, 2014

I won a prize from E365! (2nd prize)

I just won 100 VP in SFI's Entrepreneur365 Contest! I invite you to join me in SFI and get in on the fun! CLICK THE PICTURE


Sunday, February 02, 2014

The past events : Chapter 1

Event :  "Nonton Bareng : Final UEFA Champions League Wembley London , 2011"


Now , it is no exaggeration also may not be too late for one of our events some time ago, therefore , we try to review again some of the events we've ever worked on is on may 28, 2011, held a public viewing event with the theme "Nonton Bareng : Final UEFA Champions League Wembley London , 2011".The event was quite successful due to visitors who come to exceed the capacity of the space provided , only 100-150 seats , and even then a lot of visitors who do not get a seat , so they watch standing and sitting on the floor .The event was held at one of the cafe located in the city of Palembang and is supported by several sponsors , such as : Provider 3 ( Three ) , Heineken , Oreo , and Liang Teh Cap Panda .Our thanks are due to the success of this event due to the hard work of the team with all his strength, his beloved family , the friends and relatives , and of all the supporting talent such as live music , dj perform , the last for the support from the sponsors as well as of the local police in order to succeed this event .follow our fb page : https://www.facebook.com/RPP.CoprsHere are some images as evidence of the work of the team :


Friday, January 31, 2014

Wednesday, January 29, 2014

I won a prize from E365!

I just won 50 MRP in SFI's Entrepreneur365 Contest! I invite you to join me in SFI and get in on the fun! CLICK THE PICTURE

OctaFX



OctaFX is a world-wide recognized forex broker with customers in over 100 countries. OctaFX acts in full compliance with international legislation and regulation standards, and sets the highest service level standards and maintains them, as well as constantly developing new services and promotions.

OctaFX offers:

Why choose OctaFX?

  • No Requotes Whatever market conditions OctaFX always executes your order.
  • True ECN Being an ECN broker, OctaFX guarantees your positions offset.
  • Top-Notch Trading Platform OctaFX offers Metatrader 4 trading software — a leading forex trading platform in the world.
  • Reliability and Stability OctaFX provides a highly protected environment, which eliminates any possible technical risks.
  • Trading Conditions OctaFX offers low spreads from 0.2 pips and up to 1:500 leverage with microlots (0.01 size) available for everyone.
  • No restrictions on trading (scalping, hedging, news, EAs, etc) OctaFX canceled all the restrictions for trading techniques. Therefore any trading strategy is welcomed. Whether scalping, hedging, news trading or EAs — you are welcome to apply these trading strategies at OctaFX.

Promotions and Contests

OctaFX offers a number of the coolest promotions and contests:

Save Time & Money

Save Time & Money
Alasan pria tergila2 pertandingan olah raga

Alasan pria tergila2 pertandingan olah raga( kompas.com )
Janji kencan yang sudah direncanakan seminggu lalu, tiba-tiba harus dibatalkan karena si dia memilih nonton siaran langsung F-1 di salah satu saluran TV swasta. Sebal? Itu pasti!
Bagaimana tidak sebal kalau setiap akhir pekan dia hanya nongkrong di depan televisi untuk menonton pertandingan F-1 atau pertandingan sepak bola?
Kalau hal ini dibiarkan berlarut-larut, kapan Anda bisa pacaran seperti orang "normal"? Entah itu nonton ke bioskop, makan di restoran atau sekedar jalan-jalan ke mal.
Tapi memang begitulah adanya kaum lelaki. Nah, supaya tak terus-menerus sakit dan makan hati.
Lebih baik pahami benar, alasan mayoritas kaum adam ini tergila-gila pada acara pertandingan olahraga.
Menurut Phillip Hodson seorang pakar relationship, para pria memang sudah dari "sono"nya punya ambisi untuk meraih kemenangan. Sejak kecil, mereka sudah diajarkan untuk berkompetisi, misalnya dalam pelajaran, lomba lari, balap sepeda, adu layangan, dan sebagainya.
Saat menginjak dewasa, dorongan berkompetisi ini tidak banyak berubah. Saat pria menonton pertandingan sepak bola di layar televisi, ia merasa seolah menjadi salah satu anggota kesebelasan yang sedang bertanding.
Tak heran jika ia berjingkrak-jingkrak, berteriak-teriak seperti orang gila bila tim pujaan mereka menang atau jagoannya berhasil mencetak gol.
Phillip Hodson menjelaskan, ada 5 hal positif saat pria tergila-gila pada olahraga. Ingin tahu apa saja?

1. Olahraga = menaklukkan masalah
Para pria memiliki hasrat yang besar untuk memecahkan setiap permasalahan yang dihadapi baik oleh
pasangan maupun dirinya sendiri. Memecahkan masalah membutuhkan strategi, sama halnya seperti olahraga.
2. Olahraga membutuhkan keberanian
Kegiatan-kegiatan yang membutuhkan keberanian dan menyerempet bahaya bisa menimbulkan sensasi yang membuat para pria terinspirasi.
3. Dengan menyaksikan acara-acara tersebut, kepercayaan diri bahwa mereka pun mampu "mengalahkan" persoalan-persoalan (di kantor, dalam pergaulan atau hubungan dengan pasangan) akan meningkat. Mereka yakin bisa memecahkan persoalan hidup seperti para pemenang di dunia olahraga.
4. Impian menjadi pemimpin
Dalam hati setiap pria pasti tersimpan keinginan untuk menjadi seorang pelatih yang mampu mengatur
dan memimpin tim/atlet meraih gelar juara. Bagi para pria, seorang pelatih adalah motivator yang hebat, pembicara yang berpengaruh, kebapakan, agak diktator, dan sangat maskulin.
5. Olahraga = melatih diri menjadi cekatan dan cermat
Alasan lain, pria adalah "makhluk bertindak". Olahraga merupakan kegiatan yang cepat dan cekatan.
Pada setiap pertandingan olahraga, maka setiap pemain memiliki peran yang spesifik dan meraih kemenangan merupakan prioritas utama. Contohnya, setiap penggemar bola tahu, persiapan dan kompleksitas dari setiap pertandingan (ibarat penguasaan wanita pada gerai-gerai pakaian di pusat perbelanjaan). Nah, setiap ketegangan penalti, perebutan bola, bunyi peluit wasit yang marah dan siap merogoh kartu kuning atau merah dalam setiap momen itu, membuat si dia tidak akan bisa dan tak mau mengalihkan pandangan mereka dari televisi. Tidak pula meski Anda tampil seseksi mungkin dan memanggil namanya dengan rayuan maut!
6. Olahraga bisa memperat hubungan pertemanan sesama pria
Alasan terakhir, olahraga bisa menciptakan sebuah percakapan yang seru jika para pria ini berkumpul.
Penggemar tim yang sama akan berbagi cerita, sejarah,ngobrol, serta menganalisa pertandingan selama berjam-jam. Menonton pertandingan olahraga bersama memberi kesempatan pada pacar Anda dan teman-temannya untuk bergembira, memaki atlet profesional yang bisa lari lebih cepat, lebih berotot, lebih kaya, dan lebih beruntung daripada para penontonnya.

Masih belum bisa memahami si dia? Coba bayangkan saja bahwa tontonan-tontonan olahraga tersebut sama seperti Anda ketika menikmati novel percintaan atau menonton film yang dibintangi oleh Brad Pitt atau Keanu Reeves. Cukup Adil bukan ?
OBJEK WISATA KOTA PALEMBANG

- Benteng Kuto Besak
Lokasi : Pinggiran Ilir Sungai Musi

Benteng ini dibangun selama 17 tahun (1780-1797 M). Sebagaimana umumnya bangunan benteng pada masa lalu, benteng yang kemudian dikenal dengan nama Benteng Kuto Besak (BKB) ini dibangun di atas ?pulau?. Lahan tempatnya berdiri dikelilingi sungai. Yaitu, Sungai Kapuran (kini, alirannya
merupakan bagian Jl. Merdeka, setelah ditimbun Pemerintahan Belanda sekitar tahun 1930-an) di bagian utara; Sungai Musi di bagian utara; Sungai Sekanak di bagian barat; dan Sungai Tengkuruk di bagian timur. Seperti halnya Sungai Kapuran, Sungai Tengkuruk juga ditimbun Belanda pada awal 1930-an dan dijadikan sebagai jalan. Lokasi jalan, yang kemudian dikenal sebagai Jl. Tengkuruk ini (kini menjadi landasan Jembatan Ampera dan sebagian lagi menjadi Jl. Jenderal Sudirman (sebelumnya, Jl. Talang Jawa), ini sempat berfungsi sebagai boulevard. Pada masa Palembang berbentuk Gementee (Kotapraja), Boulevard Tengkuruk ini dijadikan sebagai bagian dari rute pawai atau karnaval even tertentu Kerajaan Belanda, antara lain hari ulang tahun Ratu Wilhelmina. BKB, yang mulai difungsikan secara resmi pada Senin, 23 Sya?ban 1211 H (21 Februari 1797 M), ini dibangun oleh Sultan Muhammad Bahauddin (1776-1803 M). Pembangunannya dimu-lai pada Ahad, 15 Jumadil Awal 1193 H (1779 M). Pembangunan benteng ?ter-masuk keraton??baru? ini merupakan kelanjutan dari gagasan Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo atau SMB I (1724-1758 M). Pendiri Masjid Agung (pada masa itu disebut sebagai Masjid Sulton) itu adalah kakek Sultan Muhammad Bahauddin. Bangunan ini menggunakan bahan batu dan semen (batu kapur serta bubuk tumbukan kulit kerang). Konon, sebagai bahan penguat tambahan, digunakan pula putih telur dan rebusan tulang
serta kulit sapi dan kerbau. Benteng berbentuk persegi empat dengan ukuran panjang 290 meter, lebar 180 meter, dan tinggi 6,60 meter-7,20 meter. Di keempat sudutnya, terdapat empat bastion (buluarti) untuk menempatkan meriam. Meriamyang terdapat di keempat sudut benteng inilah yang dipakai untuk menghalau tentara dan menghancurkan armada Belanda pada Perang Palembang I tahun 1819 (Perang Menteng) dan Perang Palembang II tahun 1819. Sesuai dengan posisinya yang dikelilingi sungai, BKB memiliki pintu empat pintu. Yaitu, pintu utama yang menghadap Sungai Musi dan tiga pintu lain, yang masing-masing menghadap Sungai Tengkuruk, Sungai Kapuran, dan Sungai Sekanak.



- Museum SMB II
Lokasi : Samping Jembatan Ampera di bagian Ilir

Keraton Kuto Kecik atau Keraton Kuto Lamo, dibangun seiring dengan pembangunan Masjid Agung Palembang. Saat kekuasaan Kesultanan Palembang Darussalam dipegang Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo atau SMB I (1724-1758 M), muncul ide untuk membangun masjid baru Sebelumnya, Keraton Palembang yang dibangun Ki Mas Hindi atau Sultan Abdurrahman Khalifatul Mukmin Sayyidul Imam (1659-1706 M) terletak di kawasan Beringin Janggut (kini kompleks pertokoan Beringin Janggut). Masjid kesultanan pun terletak tidak jauh dari keraton, yaitu di kawasan yang kini dikenal sebagai Jl. Masjid Lama. SMB I membangun Masjid Sulton (kini Masjid Agung SMB II) pada 1 Jumadil Akhir 1511 H dan diresmikan pemakaiannya pada 28 Jumadil Awal 1161 H. Keraton Kuto Lamo (pada saat dibangun, tentu belum bernama demikian) ini dibangun persis di tepi Sungai Tengkuruk dan berjarak sekitar 100 meter dari Masjid Sulton. Pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddin II (1803-1821 M), yang berganti-ganti kekuasaan dengan saudaranya, Sultan Husin Diauddin (1812-1813 M) serta Sultan Ahmad Najamuddin III Pangeran Ratu (putra SMB II, 1819-1821 M) seiring masuknya pengaruh Belanda dan Inggris, benteng ini sempat ditempati pasukan Belanda. Menjelang Perang Palembang I tahun 1819, Pemerintah Hindia Belanda mendaratkan pasukannya sebanyak 200 orang di Palembang dan menempatkannya di Keraton Kuto Lamo. Saat perang hari pertama meletus, 11 Juni 1819, tentara Belanda itu ditembaki dan dihalau hingga lari ke kapal-kapal yang berada di Sungai Musi depan BKB. Pada perang ini, dari sekitar 500 tentara Belanda, yang tersisa dan selamat sekitar 350 orang. Begitu SMB II menyerah dan ditangkap pada Perang Palembang III tahun 1821 sehingga bersama keluarganya, dia dibuang ke Ternate, pasukan Belanda melakukan perampasan, perusakan, pembongkaran dan penghancuran terhadap aset kesultanan. Termasuk, bangunan yang ada di Benteng Kuto Lamo. Bahkan, pembongkaran yang dilakukan terhadap rumah limas para Pangeran serta bangunan lain hingga ke halaman Masjid Sulton itu, dilakukan pula terhadap fondasi Keraton hingga sedalam 3 meter. Pada tahun 1823, seiring penghapusan kekuasaan Sultan Najamuddin IV Prabu Anom (1821-1823 M), Belanda mulai melakukan pembangunan di bekas tapak Benteng Kuto Lamo secara bertahap. Rumah yang dibangun ini rencananya diperuntukkan bagi Komisaris Kerajaan Belanda di Palembang. Yaitu, Yohan Isaac van Sevenhoven, seorang advokat fiskal, yang menggantikan posisi Herman Warner Muntinghe. Muntinghe menjadi Komisaris di Palembang selama November 1821-Desember 1823. Pada tahun 1824, tahap pertama rumah ?dikenal sebagai Gedung Siput?itu selesai dibangun. Setelah itu, bagian bangunan terus dilakukan penambahan.


- Jembatan Ampera
Lokasi : Di atas Sungai Musi

Ide untuk menyatukan dua daratan di Kota Palembang ?Seberang Ulu dan Seberang Ilir? dengan jembatan, sebetulnya sudah ada sejak zaman Gemeente Palembang, tahun 1906. Saat jabatan Walikota Palembang dijabat Le Cocq de Ville, tahun 1924, ide ini kembali mencuat dan dilakukan banyak usaha untuk merealisasikannya. Namun, sampai masa jabatan Le Cocq berakhir, bahkan ketika Belanda hengkang dari Indonesia, ?proyek? itu tidak pernah terealisasi. Pada masa kemerdekaan, gagasan itu kembali mencuat. DPRD Peralihan Kota Besar Palembang kembali mengusulkan pembangunan jembatan ?kala itu, disebut Jembatan Musi dengan merujuk na-ma Sungai Musi yang dilintasinya?pada sidang pleno yang berlangsung pada 29 Oktober 1956. Usulan ini sebetulnya tergo-long nekat sebab anggaran yang ada di Kota Palembang ?yang akan dijadikan modal awal? hanya sekitar Rp 30.000,00. Pada tahun 1957, dibentuk ?panitia? pembangunan, yang terdiri atas Penguasa Perang Komando Daerah Militer IV/Sriwijaya, Harun Sohar, dan Gubernur Sumatera Selatan, H.A. Bastari. Pendampingnya, Walikota Palembang, M. Ali Amin, dan Indra Caya. Tim ini melakukan pendekatan kepada Bung Karno agar mendukung rencana itu. Usaha yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Kota Palembang, yang didukung penuh oleh Kodam IV/Sriwijaya ini kemudian membuahkan hasil. Bung Karno kemudian menyetujui usulan pembangunan itu. Karena jembatan ini rencananya dibangun dengan masing-masing kakinya di kawasan 7 Ulu dan 16 Ilir, yang berarti posisinya di pusat kota, Bung Karno kemudian mengajukan syarat. Yaitu, penempatan boulevard atau taman terbuka di kedua ujung jembatan itu. Dilakukanlah penunjukan perusahaan pelaksana pembangunan, dengan penandatanganan kontrak pada 14 Desember 1961, dengan biaya sebesar USD 4.500.000 (kurs saat itu, USD 1 = Rp 200,00). Biaya ini akan dihitung dari pampasan (kompensasi) perang Jepang. Proyek Musi ?hingga akhir tahun 1970-an, warga Palembang menyebut Jembatan Ampera sebagai Proyek Musi?ini mulai dibangun April 1962 dan selesai pada Mei 1965. Jembatan dengan konstruksi baja yang diperkuat kawat baja itu, memiliki panjang 1.100 meter dengan lebar 22 meter. Keenam kakinya, dipancang sedalam 75 meter. Bagian atasnya, terdapat dua menara setinggi 75 meter dengan jarak bentang antar-menara 71,5 meter. Ketinggian bentang jembatan dari air ?11,5 meter saat air surut dan 8 meter saat pasang naik?itu dapat diangkat ketika akan dilalui kapal. Saat bentang diangkat, ketinggiannya dari air mencapai 63 meter. Kapal yang dapat melaluinya berukuran tinggi 9 meter-44,5 meter dan lebar 60 meter. Untuk mengangkat bentang jembatan seberat 994 ton ini, ditempatkanlah bandul yang masing-masing seberat 450 ton di kedua menara. Kecepatan angkatnya mencapai 10 meter per detik.


- Masjid Agung
Lokasi : Pusat Kota

Mahmud Badaruddin I (Jayo Wikramo) meletakan batu pertama pendiri Mesjid Agung pada 1 Jumadil Akhir 1151 H (=1738 M). Bangunan ini berdiri dibelakang Kuto besak, Istana Sultan yang dulunya terletak disuatu Pulau yang dikelilingi oleh Sungai Musi, Sungai Sekanak, Sungai Tengkuruk, dan Sungai Kapuran Bangunan Masjid Pertama kali berukuran hampir berbentuk Persegi empat yaitu 30 x 36 m. Keempat sisi bangunan ini terdapat empat penampilan yang berfungsi sebagai pintu masuk, kecuali dibagian barat yang merupakan mihrab. Atapnya berbentuk atap tumpung, terdiri dari tiga tingkat yang melambangkan filosofi keagamaan, atap berundak adalah pengaruh dari candi. Bahan-bahan yang dupergunakan adalah bahan kelas satu eks impor dari Eropa. arsitek Masjid orang sedangkan tenaga tehnis dilapangan adalah orang-orang china. sulitnya mendatangkan material bangunan, maka pekerjaan ini cukup lama dan Masjid Baru dapat di resmikan pada Tanggal 28 Jumadil awal 1161 H atau 26 Mei 1748 M. Pada awalnya Masjid ini tidak mempunyai menara, barulah pada Tahun 1753 di buat menara yang beratap genteng dan tahun 1821 ber ganti atap sirap dan penambahan tinggi menara yang dilengkapi dengan beranda lingkar. Setelah 100 tahun lebih berdirinya masjid yaitu tahun 1848 diadakan rencana perluasan oleh Pemerintah Kolonial sebelum perluasan diadakan perubahan bentuk gerbang serambi masuk dari bentuk tradisional menjadi bentuk Doric. Pada tahun 1879 telah diadakan perunbahan masjid, perluasan bentuk gerbang serambi masuk di bongkar ditambanh serambi yang terbuka dengan tiang benton bulat sehingga bentuknya seperti Pendopo atau seperti gaya banguan kolonial ini adalah perluasan pertama dan penambahan rancangan dan tahun 1874 dilaporan bentuk menara beruba dari aslinya dan tahun 1916 menara ini disempurnakan lagi. Pada tahun 1930 diadakan perubahan yaitu menambah jarak pilar menjadi 4 m dari atap. sSetelah kemerdekaan tahun 1952 dilakukan perluasan ketiga dengan bentuk yang tidak lagi harmonis dengan aslinya dengan ditambah kubah. pengurus yayasan masjid agung 1966 -1979 meneruskan penambahan ruangan dengan menambah bangunan lantai 2 yang selesai tahun 1969. Pada tanggal 22 januari 1970 dimulai Pembanguan menara baru dengan tinggi 45 meter, bersegi 12 yang dibiayai Pertamina dan di resmikan pada Tanggal 1 Februari 1971. Sejak tahun 2000 Masjid ini di renovasi dan selesai pada tanggal 16 Juni 2003 yang diresmikan oleh Presiden RI Hj. Megawati Soekarno Putri, Masjid ini terletak di Pusat Kota Palembang.


- Rumah Limas
Lokasi : Jl. Demang Lebar Daun

Rumah Limasmerupakan prototype rumah tradisional Palembang, selain ditandai denagn atapnya yang berbentuk limas, rumah limas ini memiliki ciri-ciri; - Atapnya berbentuk Limas - Badan rumah berdinding papan, dengan pembagian ruangan yang telah ditetapkan (standard) bertingkat-tingkat.(Kijing) - Keseluruhan atap dan dinding serta lantai rumah bertopang di atas tiang-tiang yang tertanam di tanah - Mempunyai ornamen dan ukiran yang menampilkan kharisma dan identitas rumah tersebut Kebanyakan rumah Limas luasnya mencapai 400 sampai 1.000 meter persegi atau lebih, yang didirikan di atas tiang-tiang kayu Onglen dan untuk rangka digunakan kayu tembesu Pengaruh Islam nampak pada ornamen maupun ukiran yang terdapat pada rumah limas. Simbas (Platy Cerium Coronarium) menjadi symbol utama dalam ukiran tersebut. Filosofi tempat tertinggi adalah suci dan terhormat terdapat pada arsitektur rumah limas. Ruang utama dianggap terhormat adalh ruang gajah(bahasa kawi= balairung)terletak ditingkat teratas dan tepat di bawah atap limas yang di topang oleh Alang Sunan dan Sako Sunan. Diruang gajah terdapat Amben (Balai/tempat Musyawarah) yang terletak tinggi dari ruang gajah (+/- 75 cm). Ruangan ini merupakan pusat dari Rumah Limas baik untuk adat, kehidupan serta dekorasi. sebagai pembatas ruang terdapat lemari yang dihiasi sehingga show/etlege dari kekayaan pemiliki rumah. Pangkeng (bilik tidur) terdapat dinding rumah, baik dikanan maupun dikiri. Untuk memasuki bilik atau Pangkeng ini, kita harus melalui dampar (kotak) yang terletak di pintu yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan peralatan rumah tangga. Pada ruang belakang dari segala terdapat pawon (dapur) yang lantainya sama tingkat dengan lantai Gegajah tetapi tidak lagi dibawah naungan atap pisang sesisir. Dengan bentuk ruangan dan lantai berkijing-kijing tersebut, maka rumah Limas adalah rumah secara alami mengatur keprotokolan yang rapi, tempat duduk para tamu disaat sedekah sudah ditentukan berdasarkan status tersebut di masyarakat.

MASIH DALAM PENGEMBANGAN >>>
Makanan Khas Palembang

Palembang mempunyai makanan khas yang mempunyai cita rasa tersendiri dan sulit bagi daerah lain untuk menirunya, diantaranya :

Pempek
Pempek Palembang terbuat dari Tepung Terigu dan tepung Kanji.Pempek Palembang dimakan dengan menggunakan cuka khas palembang yang pedas dan asam manis.
Bentuk pempek Palembang ada yang berbentuk kapal selam yang dinamakan Pempek Kapal selam,bentuk bulat,dll


Burgo
Burgo terbuat dari tepung beras yang digulung dengan kuah dari santan.
Sajian Burgo biasanya untuk sarapan pagi.


Srikaya
Ini sejenis makan khas Palembang yang sangat manis.Biasanya berwarna hijau pandan
iPod Dan Kesehatan
Telinga


Ketika di awal tahun '80an Sony memperkenalkan produk walkman, publik mulai mengenal sarana musicplayer portabel yang dapat dibawa kemana saja secara praktis. Istilah walkman selanjutnya menjadi istilah umum untuk sarana musicplayer seperti ini, walaupun di tahun-tahun berikutnya teknologi kembali membawa kita pada banyak produk seperti discman, minidisc, dan yang kini banyak digandrungi orang karena bentuk yang semakin mini dan fasilitasnya yang semakin praktis tanpa lagi memerlukan cd atau kaset, digital music player atau mp3 player.

Dari banyaknya produk-produk mp3 player ini yang paling merajai pasar belakangan adalah player yang dikenal dengan nama iPod. Eksistensi iPod yang penjualannya di tahun 2005 saja mencapai 14 juta item di seluruh dunia itu agaknya mulai menggantikan istilah walkman sebagai istilah umum untuk sarana pemutar musik digital ini.

Sama seperti produk-produk sebelumnya yang menggunakan headphone atau earphone yang dipasang tepat di telinga pendengarnya, tentu ada aspek kesehatan yang perlu dipikirkan bagi para penggunanya, karena tak seperti menikmati musik dari speaker besar, isolasi akustik dari earphone jelas meningkatkan resiko kerusakan indra pendengaran akibat jarak transduser yang tepat berada pada telinga, apalagi pada volume tinggi atau besar.

Mekanisme Kerusakan Pendengaran

Mekanisme anatomis pendengaran manusia dimulai dari suara yang masuk melalui saluran telinga (ear canal) dan menimbulkan getaran pada gendang telinga. Di dalam telinga tengah, tulang yang berikatan pada gendang telinga akan ikut bergetar dan memproduksi gelombang suara melalui telinga bagian tengah ke dua tulang pendengaran yang lain yang mengamplifikasi suara tersebut.

Tulang pendengaran ketiga selanjutnya akan menggetarkan bagian cochlea dari telinga bagian dalam. Cochlea yang berisi cairan dan memiliki sel-sel rambut yang sensitif terhadap frekuensi akan mengkonversi getaran gelombang suara pada sinyal-sinyal elektris yang diteruskan ke otak. Sel-sel yang merespon frekuensi tinggi terletak pada cochlea bagian luar, diikuti oleh suara berfrekuensi lebih rendah.

Semakin kuat suara, semakin singkat waktu yang dibutuhkan untuk menimbulkan kerusakan. Limit yang dipatok oleh OSHA (Occupational Safety & Health Administration) membatasi paparannya pada lingkungan kerja sekitar 90 desibel untuk periode 8 jam, namun banyak ahli yang berpendapat standar ini masih terlalu tinggi sehingga ada peraturan berbeda di berbagai negara untuk pemberlakuan pemakaian pelindung telinga.

Dua tipe kerusakan pendengaran yang disebabkan paparan terhadap suara keras adalah sensineural hearing loss dan tinnitus. Yang disebut pertama terjadi pada telinga bagian dalam ketika gelombang suara berenergi tinggi merambat melalui cairan telinga, merangsang dan membunuh sel-sel rambut pendengaran sehingga telinga tak merespon lagi frekuensi suara. Bila suara keras hanya merusak sel-sel rambut tadi maka akan terjadi tinnitus, yaitu dengungan keras pada telinga yang dialami penderitanya.

Tinnitus belum dapat juga diobati secara sempurna, namun ada beberapa teknik dan penggunaan alat bantu yang bisa meminimalisasinya. Pendeknya, kerusakan pendengaran akan timbul ketika suara keras merusak sel-sel rambut pendengaran pada telinga bagian dalam tersebut, dengan perhitungan kerusakan sekitar 25 sampai 30 persen saja.

Speaker Vs. Earphone

Pada penggunaan loudspeaker, suara harus berjalan menempuh jarak tertentu sebelum mencapai telinga pendengarnya. Pada saat suara sampai, sebagian porsi frekuensi sudah terserap di udara. Suara berfrekuensi rendah sendiri tidak diserap sebanyak itu, namun biasanya lebih terasa melalui konduksi tulang.

Ini jelas berbeda dengan penggunaan earphone dimana telinga akan menyerap semua attenuasi suara akibat letak transduser yang ditekan langsung pada telinga. Maka pada level suara yang sama, earphone akan mentransmisi frekuensi yang lebih tinggi sehingga lebih mudah menyebabkan kerusakan. Teori lain mengatakan bahwa penggunaan earphone akan mengurangi sensitifitas terhadap level suara akibat adaptasinya terhadap suara keras.

Isolasi akustik earphone akan membuat pemakainya cenderung menaikkan volume pada batas resiko yang ada. Misalnya saja, pendengar biasanya cukup sulit membedakan suara pada batas 85 desibel dengan 100 desibel, sehingga ada baiknya untuk sering-sering mengistirahatkan telinga ketika menggunakan earphone sehubungan dengan waktu yang ditentukan dalam menyebabkan kerusakan tadi.

Sebuah studi dari Swedia menyebutkan bahwa level yang paling dianjurkan dalam exercise adalah sekitar 11/2 jam per hari dengan level setengah dari maksimum pada musicplayer umumnya.

Namun teori ini juga perlu dipikirkan lebih jauh mengingat sistem digital yang ada sekarang, seperti pada iPod tidak lagi memiliki patokan level suara yang sama seperti pada kaset atau compactdisc, dimana sebuah lagu bisa diperoleh dengan kapasitas suara berbeda-beda sesuai dengan besar bit yang dimilikinya, belum lagi jika terbentur pada masalah persepsi terhadap level suara yang berbeda bergantung frekuensi dan volume.

Volume Yang Dianjurkan

Periset menilai kecenderungan konsumen untuk menikmati lagu dari earphonenya dalam waktu lama yang beresiko terhadap kerusakan pendengaran dibanding paparan suara pada lingkungan sekitar yang cenderung dihindari. Begitupun, sebagian peneliti juga menyatakan bahwa iPod masih terlalu baru untuk dituding menjadi penyebab mengingat banyaknya faktor resiko lain yang lebih gampang menimbulkan paparan.

Dan, terlepas dari perbedaan kualitas sumber yang bisa meningkatkan frekuensi melalui lagu dengan kapasitas bit yang besar tadi, iPod tetaplah merupakan sarana pemutar musik dengan menggunakan earphone, sama seperti sekedar walkman kaset atau discman. Belum lagi mengingat semakin banyaknya penikmat tontonan melalui hometheatre yang menggunakan sarana earphone dengan alasan praktis dan tidak menimbulkan kerusakan sekitar ini.

Paparan suara melalui film berbasis suara digital, baik Dolby, DTS maupun THX itu oleh sebagian ahli dinilai lebih beresiko dalam tingginya frekuensi dibandingkan lagu-lagu pada umumnya, dengan tidak termasuk lagu berbasis bass berdentam seperti housemusic atau semua jenis heavymetal dengan lengkingan gitar berfrekuensi tinggi.

Jadi sepertinya satu-satunya kunci untuk menghindari gangguan pendengaran akibat suara keras dalam waktu lama ini tidak sampai berkembang menjadi kerusakan pendengaran adalah dengan menyiasati penggunaannya. ASHA menyimpulkan paparan per hari yang masih dianggap aman untuk penggunaan produk-produk ini adalah sekitar satu jam setiap pemakaian dengan volume yang tak lebih dari 60 persen rata-rata volume maksimal produk.

Sebagai salah satu sistem indera utama, telinga jelas memiliki batas resistensi yang tidak boleh dikompromikan. Adanya penemuan teknologi yang semakin maju seperti pemutar musik digital berbasis hiburan dengan kapasitas yang benar-benar mengedepankan sistem serba praktis ini tentu menyenangkan, selama tidak beresiko buruk terhadap kesehatan. Karena itu cara menyiasati penggunaannya adalah tindakan yang paling perlu diperhatikan, agar kita benar-benar dapat menikmati kemajuan teknologi tersebut tanpa rasa khawatir. (dr. Daniel Irawan)


:: iT iS nIcE tO bE iMpOrTaNt.. bUt mOrE iMpOrTaNt tO aLwAyS bE nIcE ::
JOKES : Kenapa sepakbola mainnya 45 menit?

Kenapa waktu permainan sepakbola adalah 45 menit, dan bukan 30 menit atau mungkin 1 jam untuk separuh waktu?

Peneliti olahraga dan pemain-pemain profesional pun tidak ada yang dapat memberikan jawaban yang tepat. Tetapi ada satu jawaban dari seorang pemerhati sepakbola yang mungkin dapat diterima.

Dia menjawab.. "Alasan mengapa sepak bola dimainkan dalam waktu 45 menit adalah karena terdapat 2 tim yang main dan dalam setiap tim ada 11 orang pemain. Setiap pemain mempunyai 2 'biji bola" dan membawanya pada setiap pertandingan. Jadi jumlah kesemua "bola" untuk kedua pasukan adalah 44 biji bola. Ditambah 1 bola yang dimainkan para pemain, jumlahnya jadi 45. Setiap biji bola merepresentasikan 1 menit, jadinya 45 menit. Tapi terkadang ada perpanjangan 2 menit.. itu adalah biji bola wasit."

Pertanyaan terjawab!! Hehehehe...